Jenis-jenis Katarak dan Penanganannya
Katarak dibedakan menurut beberapa klasifikasi. Mulai dari berdasarkan lokasi kekeruhan lensa, seperti katarak kortikal, hingga katarak yang disebabkan penyakit, yaitu katarak diabetetika. Semua jenis katarak ini berbeda satu sama lainnya, baik dari gejala hingga penyebabnya.
Katarak adalah kondisi lensa mata yang seharusnya transparan menjadi keruh sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau buram. Meskipun katarak biasanya terjadi pada usia lanjut, tetapi bukan berarti kondisi ini hanya terjadi pada lansia.
Faktanya, katarak bisa muncul pada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak dan dewasa muda. Yuk, ketahui lebih lanjut jenis-jenis katarak serta bahayanya di bawah ini!
Jenis-jenis Katarak
Adapun jenis-jenis katarak yang biasa terjadi, yaitu:
1. Jenis Katarak Menurut Lokasi Kekeruhan
Katarak Nuklear
Jenis ini memengaruhi inti lensa mata. Inti lensa adalah bagian tengah yang biasanya transparan.
Seiring bertambahnya usia, inti lensa dapat mengalami perubahan menyebabkan kekeruhan dan penumpukan materi lensa. Katarak nuklear sering terkait dengan proses penuaan dan merupakan bentuk katarak yang umum terjadi pada usia lanjut.
Gejala katarak pada mata ini mungkin tidak begitu terlihat pada tahap awal, tetapi seiring waktu, penderita dapat mengalami perubahan dalam persepsi warna dan penurunan ketajaman penglihatan. Pada tahap lanjut, penderita dapat merasakan ketidaknyamanan saat melihat kondisi cahaya yang redup atau terang.
Baca Juga: Tanda-Tanda Operasi Katarak Gagal dan Efek Sampingnya
Katarak Subkapsular
Katarak subkapsular berkembang pada bagian belakang lensa mata, dekat dengan kapsul lensa. Kondisi ini sering kali terjadi lebih cepat daripada jenis katarak lainnya dan dapat memengaruhi penglihatan, terutama dalam situasi pencahayaan terang.
Orang yang menderita katarak subkapsular mungkin mengalami peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, bersamaan dengan penglihatan yang kabur. Gejala ini dapat membuat sulit untuk melihat dengan jelas saat berada di bawah sinar matahari atau di bawah lampu yang terang.
Katarak subkapsular dapat terkait dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, atau dapat muncul sebagai efek samping dari penggunaan steroid jangka panjang.
Katarak Kortikal
Katarak kortikal adalah jenis katarak yang memengaruhi bagian tepi lensa mata sehingga membuatnya menjadi kabur. Gejala umum termasuk kesulitan melihat objek terang, silau, dan perubahan persepsi warna yang membuat warna terlihat lebih kusam.
Meski awalnya gejala mungkin ringan, katarak ini dapat semakin mengganggu penglihatan seiring waktu. Penanganannya biasanya melalui operasi penggantian lensa, tergantung pada tingkat keparahan.
Katarak Lamellar
Katarak lamellar muncul dengan penumpukan opasitas yang terjadi pada lapisan tertentu lensa, tanpa mengganggu lapisan lainnya. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan yang bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran area yang terkena.
2. Jenis Katarak Maturitas (Tingkat Kekeruhan Lensa)
Katarak Insipiens
Ini adalah tahap awal katarak, di mana kekeruhan pada lensa mata sangat sedikit dan sering kali sulit terdeteksi tanpa alat pemeriksaan khusus.
Pada fase ini, banyak penderita tidak merasakan adanya masalah atau gangguan pada penglihatan mereka sehingga kondisi ini sering terabaikan. Kekeruhan biasanya mulai muncul dari tepi ekuator dan menyebar ke korteks anterior serta posterior.
Katarak Imatur
Pada tahap kedua katarak, kekeruhan pada lensa menjadi lebih jelas tetapi belum meliputi seluruh bagian lensa sehingga masih ada area yang tetap jernih. Pada fase ini, hidrasi pada korteks lensa menyebabkan lensa menjadi lebih cembung.
Perubahan bentuk ini memengaruhi indeks refraksi yang berpotensi mata bisa menjadi lebih minus (myopic shift). Kecembungan lensa ini juga dapat mendorong iris ke depan sehingga mengakibatkan bilik mata depan menjadi lebih sempit.
Katarak Matur
Jenis katarak pada mata ini adalah tahap ketiga, di mana kekeruhan telah meliputi seluruh lensa. Kekeruhan ini disebabkan oleh akumulasi ion kalsium yang merata.
Jika tidak ditangani, katarak ini dapat mengakumulasi air yang berlebih sehingga berpotensi memblok pupil dan meningkatkan tekanan di dalam bola mata.
Katarak Hipermatur
Katarak Hipermatur merupakan tahap paling lanjut, di mana lensa mengalami kekeruhan total dan telah melalui proses degenerasi yang signifikan. Lensa bisa menjadi lembek dan mencair, serta mungkin merembes melalui kapsul lensa, yang bisa menyebabkan peradangan pada bagian mata lain di luar lensa.
Tanda penyakit katarak jenis ini penglihatan sudah sangat terganggu dan dapat berujung pada glaukoma atau kebutaan.
Baca Juga: Apakah Boleh Operasi Katarak Setelah Lasik Mata?
3. Jenis Katarak Menurut Usia
Katarak Kongenital
Katarak kongenital adalah suatu kondisi di mana bayi lahir dengan lensa mata yang keruh atau kabur. Kondisi ini dapat memengaruhi salah satu atau kedua mata bayi dan dapat bersifat genetik atau terkait dengan faktor-faktor tertentu selama kehamilan.
Katarak kongenital merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada bayi yang dapat diatasi melalui prosedur bedah. Penyebab katarak kongenital dapat bervariasi, termasuk infeksi, penyakit genetik, atau paparan zat tertentu selama masa perkembangan janin.
Katarak Infantil
Katarak infantil terjadi pada anak-anak, biasanya berkembang dalam tahun-tahun awal kehidupan. Penyebabnya bisa beragam, termasuk faktor genetik, infeksi selama kehamilan, atau kondisi medis tertentu.
Katarak Juvenile
Katarak juvenile muncul pada remaja dan orang dewasa muda. Meskipun kurang umum, kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, trauma, atau penyakit tertentu. Katarak ini dapat berkembang lebih cepat dibandingkan dengan katarak senilis.
Katarak Presenilis
Katarak presenilis terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, biasanya antara usia 40 hingga 50 tahun. Penyebabnya seringkali berkaitan dengan faktor risiko seperti diabetes, paparan sinar UV, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Katarak Senilis
Jenis katarak senilis adalah jenis katarak yang paling umum dan biasanya terjadi pada orang tua, biasanya setelah usia 60 tahun. Proses penuaan adalah penyebab utama, di mana perubahan alami pada lensa menyebabkan kekeruhan dan gangguan penglihatan.
Cara Menghilangkan Katarak
Operasi katarak adalah solusi utama untuk mengatasi masalah ini. Salah satu teknik yang paling banyak digunakan untuk operasi katarak adalah Fakoemulsifikasi. Dalam metode ini, dokter membuat insisi kecil di tepi kornea untuk akses masuk alat ultrasonik yang disebut phaco tip. Alat ini berfungsi untuk mengemulsifikasi atau memecah lensa katarak di dalam mata, sehingga pasca operasi luka sangat kecil dan tidak perlu dijahit.
Di Ciputra SMG Eye Clinic menggunakan salah satu mesin terbaru yang digunakan dalam operasi katarak, yaitu The New CENTURION® Vision System. Mesin ini memiliki teknologi canggih yang bisa menyesuaikan dengan kondisi mata selama operasi sehingga memberikan kestabilan dan kenyamanan lebih bagi pasien.
Dengan fitur-fitur tersebut, The New CENTURION® Vision System membantu dokter menjalankan prosedur dengan lebih aman dan efisien.
Baca Juga: Persamaan Lasik Mata dan Operasi Katarak, Jangan Keliru!
Penting untuk diingat bahwa jenis katarak bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya. Jika Anda merasakan gejala yang berkaitan dengan katarak, atau memiliki penyakit tertentu yang bisa memicu katarak, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter di Ciputra SMG Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Azrina Noor, SpM
Source:
- Mayo Clinic. Cataracts. Maret 2025.
- Healthline. What Is a Cataract?. Maret 2025.